Page 53 - Cerita Kaka Beradik Tange dan Berei
P. 53
juga cumi-cumi. Hasil tangkapan dan tanaman rumput
lautnya ini akan dia tukarkan dengan hasil kebun dan
hasil ternak dari kakaknya.
Saat anak kakaknya sudah agak besar kegiatan
barter ini semakin mudah karena Tange biasa menyuruh
anaknya itu untuk pergi ke gubuk Berei mengantar hasil
kebun. Sepulangnya dari gubuk Berei anak itu telah
membawa pula hasil laut di keranjangnya.
Kebiasaan ini bertahan begitu lama. Sampai
beberapa tahun kemudian Berei pun berkeluarga.
Puluhan tahun setelahnya Tange dan Berei pun
mendirikan kampung yang cukup besar di tempat
masing-masing. Dua kampung itu pun dinamai dengan
nama mereka, Kampung Tange dan Kampung Berei.
Kampung Tange dihuni oleh anak keturunan Tange.
Mereka menguasai wilayah bukit dan sekitar hutan.
Mereka pun mahir berkebun dan beternak. Selain itu,
mereka begitu cakap membangun bangunan, baik itu
rumah, lumbung, maupun bangunan adat.
Orang-orang Kampung Tange begitu pandai
mengelola mata air di atas bukit sana. Mereka
menggunakannya untuk berkebun dan mencukupi
kebutuhan sehari-hari. Mereka pun membuat ceruk
47