Page 18 - Cerita Seri Genteng
P. 18

menyanyi dan menari. Namun, satu pesan yang selalu terukir
            dalam hati, sungai besar di bawah sana telah memisahkan

            mereka dengan orang yang mereka cintai. Maka, berhati-

            hatilah! Janganlah terlalu dekat dengan genangan air yang

            menyimpan misteri itu. Kalimat tersebut terus mendengung
            dalam kepalanya. Teringat olehnya sebuah kisah.



                                         ***




                 Sore itu tampak cerah. Sang ayah memindahkan sedikit

            nasi ke dalam sebuah bungkus dari daun pisang. Demikian

            pula sejumput garam dan sepotong kecil liak (jahe merah). Ia
            berencana memasang pukat sore ini di danau yang tak jauh

            dari pondok mereka, hanya sekitar 3 kilometer. Setelahnya,

            ia akan menjala di sungai yang sedikit surut menuju muara.
            Enten merengek ingin ikut, tetapi sang ayah melarangnya.

                 Enten menangis sebab ia ingin sekali ikut memasang

            pukat.  Enten  suka  sekali  jika  setelah  sejam  dua  jam

            dipasang, tibalah saatnya ia membuka ikatan tali bening

            yang membentang dan membelah sungai itu. Kemudian, ia
            melihat begitu banyak ikan yang tersangkut di sana.





                                          7
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23