Page 28 - Cerita Seri Genteng
P. 28
pada leher dan lengannya. Enten sangat senang, ia tidak
pernah melihat yang seperti itu.
Senarai menemaninya mandi di bilik belakang rumahnya.
Sedikit aneh bagi Enten. Ia hanya perlu menciduk dengan
sebuah benda yang kemudian dikenalkan Senarai sebagai
gayung. Air mengucur dari bilah bambu yang menghubungkan
langsung bilik itu dengan mata air yang tidak jauh dari
rumah.
Setelah selesai membersihkan badan dan berganti baju,
Senarai mengajak Enten ke luar. Mereka berbincang-bincang,
duduk di atas potongan kayu yang sering dijadikan tempat
bersantai seisi rumah. Banyak pepohonan nan rimbun dengan
beragam buah tinggal menunggu musim panen. Paling dekat
pintu samping, terlihat sebuah pohon pepaya yang sudah
matang buahnya.
“Ten, bagaimana Bapak dan Ibumu?” tanya Senarai
sembari menawarkan buah rambai yang baru dipetiknya
siang tadi kepada Enten.
Enten sedikit terkejut mendengar ucapan Senarai, tetapi
segera dijawabnya pertanyaan itu.
17