Page 38 - Cerita Seri Genteng
P. 38

“Iya ya. Kita suatu saat nanti juga akan bersama mereka
            di atas sana, menjadi bintang.”

                 “Iya. Kita adalah bintang.”

                 Enten dan Senarai berlama-lama memandang langit

            hingga tidak terasa malam semakin larut. Sang ayah yang
            merasa mereka sudah terlalu lama berada di atas sana

            meminta mereka segera turun.

                 “Senarai, Enten, turunlah dari genteng, malam sudah

            hampir larut, nanti kalian sakit.”
                 “Iya, Ayah.”

                 Mendengar satu kata, Enten bertanya pada Senarai.

                 “Apa itu genteng?”

                 Senarai memalingkan wajahnya pada Enten. Ini kali
            kedua pertanyaan Enten terdengar aneh baginya.

                 “Genteng itu atap. Enten tidak tahu kata itu?”

                 “Tidak tahu. Sepertinya kata itu aneh.”

                 Oh, mungkin begini. Ayah berasal dari pulau seberang
            yang namanya Jawa. Ia sering menggunakan kata-kata yang

            berasal dari sana,” jawab Senarai.

                 “Oh begitu, genteng, kata yang lucu,” Enten berujar.







                                          27
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43