Page 40 - Cerita Seri Genteng
P. 40

“Senarai, bangun. Aku mau segera pulang. Ibuku
            mungkin kebingungan sejak kemarin mencariku.”

                 Enten menepuk-nepuk lengan Senarai.

                 “Enten, cepat sekali kamu bangun,” kata Senarai

            terbata.
                 “Ayam sudah berkokok, tak lama lagi akan segera

            terang.”

                 Senarai membuka mata, menggeliat beberapa saat

            kemudian duduk dan menganggukkan kepalanya. Ia
            mengembangkan senyum kepada Enten.

                 “Kupanggilkan ayah, ibu, dan saudaraku dulu, ya,” sahut

            Senarai.

                 “Iya. Aku teringat ibuku sejak semalam. Kasihan ibu
            jika semakin lama khawatir.” Enten menjelaskan alasannya.

                 “Aku mengerti, Enten. Cucilah wajahmu, mandilah jika

            kamu tidak kedinginan. Kamu akan segar setelahnya,” saran

            Senarai kepada Enten.
                 “Aku cuci muka saja. Dingin jika mandi.” Enten terkekeh.

                 Senarai ikut terkekeh. Ia memanggil ayah dan ibunya.

            Tampak  saudara-saudaranya  juga  sudah  bangun  dan







                                          29
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45