Page 43 - Cerita Seri Genteng
P. 43
“Anggap saja kenang-kenangan dari kami, Enten.”
Kata-kata ayah Senarai membuatnya terkesiap. Enten
tak ingin ayah barunya ini akan cepat sekali menjadi
kenangan. Melintas wajah ayahnya yang tak kembali.
Enten tiba-tiba teringat sesuatu.
“Ayah, Senarai bilang kata genteng itu dari pulau
seberang.”
“Enten, Senarai benar. Dulu saya bersama pasukan
kerajaan dari pulau seberang berlayar hingga sampai ke
tanah ini. Jika Enten dan ibu berkenan, datanglah lagi ke
sini, akan saya ceritakan cara saya bisa tiba di sini.”
Jawaban ayah Senarai lagi-lagi membuatnya takjub.
Enten belum bisa membayangkan ada pulau lain di seberang
sana. Enten pun terpukau sebab ternyata ada bahasa yang
sangat berbeda dari yang ia bisa.
Lama ia terdiam hingga terdengar suara lembut
menyapanya.
“Ini ada sedikit bekal untukmu dalam perjalanan.”
Uluran tangan dan sebuah bungkusan dari ibu Senarai
disambut Enten dengan mata berkaca.
“Terima kasih banyak, Ibu. Saya pamit dulu.”
32