Page 45 - Cerita Seri Genteng
P. 45

dekat tangga seperti sedang berpikir keras. Enten berlari
            menujunya.

                 “Buuu …,” teriak Enten keras.

                 Bagai mendengar petir di siang hari, sang ibu terkejut.

            Ia menoleh ke arah suara dan berlari kencang menuju arah
            yang memanggilnya.

                 “Duh, Enten anakku, kamu ke mana saja? Ibu hampir

            putus asa menunggumu.”

                 “Maafkan Enten, Bu. Enten kemarin ke kampung bawah
            bukit,  Bu.  Kemarin  kucing  ini  seperti  mengajak  Enten

            berjalan-jalan, tidak terasa ternyata sampai jauh. Maafkan

            Enten juga sebab bermalam dulu sebelum pulang.”

                 “Namun, kau tak apa-apa, Nak?”
                 “Enten sangat baik, Bu. Malah Enten dibekali oleh

            Senarai dan ayah-ibunya. Enten bertemu keluarga yang

            sangat baik.”

                 “Siapa Senarai?”
                 “Teman baru Enten, Bu dan ini kucing Enten, Kuten,

            yang sejak kemarin mengikuti ke mana pun Enten pergi.

            Bolehkah kita pelihara?”

                 “Tentu saja.”




                                          34
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50