Page 46 - Cerita Seri Genteng
P. 46

Sang ibu kembali memeluk Enten erat-erat. Betapa ia
            lega dan bahagia. Tak lama, dipandangnya bungkusan yang

            dibawa Enten, ia pun bertanya lagi.

                 “Apa yang kaubawa, Nak?”

                 “Ini benih padi, Bu.”
                 “Padi?”

                 “Enten juga bingung pertama kali mengenalnya,

            Bu. Keluarga yang menjaga Kuten inilah yang

            memperkenalkannya. Enten suka sekali memakannya.”
                 “Oh, begitu. Lalu, bagaimana caranya?”

                 “Benih ini harus kita masukkan ke dalam lubang di

            tanah, nanti akan muncul tanaman. Berikutnya, akan muncul

            biji di ujung tanaman itu. Biji itu dinamakan padi. Setelah
            bijinya penuh berisi, kita boleh memanennya, menumbuknya

            hingga lepas dari kulitnya lalu kita masak dengan merebusnya

            dengan air panas dalam periuk. Nanti akan jadi nasi. Enak

            sekali rasanya, Bu. Ayo, kita buat lubang-lubang di tanah!”
                 “Tumbuhnya berapa lama, Enten?”

                 Enten terdiam, ia lupa menanyakan hal itu. Namun, tak

            lekas Enten berkurang semangatnya menceritakan setiap

            pesan dari keluarga Senarai. Segala cerita keluar dari




                                          35
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51