Page 49 - Cerita Seri Genteng
P. 49

“Apa artinya Seri Genteng, Nak? Jika sudah tiba saatnya,
            tentu saja Ibu mau.” Ia teringat pesan suaminya sebelum

            berangkat menjala beberapa waktu lalu, yakni jangan terlalu

            jauh berjalan dan tetap menjaga pondok mereka.

                 Enten lalu bercerita tentang permainan pingsot yang
            mereka lakukan dan saat ia berbaring di atap bersama

            Senarai. Sang ibu mendengarkannya dengan saksama. Ia

            tampak mengangguk dan tersenyum.

                 “Bagaimana keluarga yang baik itu, Nak?” kembali sang
            ibu bertanya.

                 “Sangat baik. Enten bahkan merasa seolah-olah menjadi

            keluarga mereka pada saat jumpa pertama.”

                 Enten pun menjawabnya dengan bersemangat hingga
            tak terasa matahari pun muncul. Mereka membuka pintu

            dan segera menengok lubang-lubang yang telah dimasukkan

            benih padi di dalamnya. Belum tampak apa-apa. Enten pun

            kecewa.
                 “Apakah  benar  Ibu  sudah  memasukkan  benih  ke

            dalamnya?” tanyanya parau.

                 “Tentu sudah, Enten, sesuai dengan yang kau katakan

            kemarin.”




                                          38
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54