Page 56 - Cerita Seri Genteng
P. 56

memiliki tubuh yang sama dengan anaknya, tetapi sedikit
            lebih besar.

                 Sang ibu dan Enten menempel pada batang padi yang

            mulai tinggi. Tubuh mereka menggeliat-geliat.



                                         ***



                 Lain kisah, ketika Enten berhari-hari memeluk periuk

            dan terus meminta nasi kepada sang ibu, Kuten, si kucing

            cokelat keemasan yang belum lama tinggal di pondok itu
            kembali ke kampung di bawah bukit.

                 Berhari-hari dan berminggu-minggu lamanya, Senarai

            merasa keganjilan dengan tingkah si kucing. “Pasti ada

            sesuatu terjadi kepada Enten,” pikirnya. Setelah itu, Senarai
            mengutarakan keinginannya untuk mengunjungi Enten dan

            ibunya kepada keluarganya. Tak disangka, ternyata ayah,

            ibu, dan saudara-saudaranya pun ingin ikut serta.

                 Pada suatu hari yang baik, mereka berangkat dengan
            bekal yang cukup. Sang ayah menempatkan diri paling

            belakang. Kuten menjadi penunjuk jalan seperti biasa. Tanpa








                                          45
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61