Page 11 - Kalsel-Musdalipah-Asal Mula Kotabaru-Sigit-Fiks
P. 11

“Bapak,  mengapa  kepiting  dan  kerang  itu  harus
            kita kembalikan ke laut? Bukankah mereka sendiri yang
            berenang ke pantai?” tanya si anak.
                 “Kepiting dan kerang itu tanpa sengaja terdampar

            di pantai sebab terbawa arus, Cenning, makanya kita
            bantu  mereka  agar  berkumpul  lagi  bersama  teman-
            temannya,”  jawab  ayahnya  seraya  membelai  lembut
            kepala sang anak.

                 “Kasihan  juga  jika  mereka  terpisah  dari  teman-
            teman  dan  keluarganya  ya,  Pak?  Cenning  juga  pasti
            akan sedih jika terpisah dari Mama dan Bapa. Cenning
            tidak mau begitu,” si anak yang bernama Cenning itu

            berkata  lirih  dan  sedih  seraya  memegang  erat  kedua
            tangan ibu dan ayahnya.
                 Serasa ada yang menusuk di dalam dada sang ayah
            ketika mendengar ucapan tulus sang anak. Tidak sia-

            sia usaha  mereka  selama  ini.  Mereka  selalu  berusaha
            menanamkan  rasa  kasih  dan  sayang  kepada  putrinya
            agar  tidak hanya  mengasihi  sesama  manusia,  tetapi
            juga  mengasihi  hewan  dan  tanaman  sebab  semua  itu

            ciptaan Tuhan. Rasa kasih dan sayang itu tidak hanya
            terungkap melalui contoh tingkah laku mereka terhadap
            anak.
                 Jauh  sebelum  putri  mereka  lahir,  ketika  ia  masih

            di dalam rahim sang ibu, mereka telah berniat, apabila
            anaknya perempuan, akan diberi nama I Cenning yang



                                          2
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16