Page 14 - Kalsel-Musdalipah-Asal Mula Kotabaru-Sigit-Fiks
P. 14

“Sudahlah,  Daeng,  tidak  perlu  kau  risaukan  hari
            esok. Yakinlah bahwa lusa akan tetap secerah hari ini,”
            kata istrinya menenangkan La Ode.
                 “Bagaimana  aku  bisa  tenang,  Nayang?  Esok  aku

            akan  berlayar  hingga  entah  berapa  lama.  Aku  tidak
            tahu  apakah  nanti  akan  bisa  kembali  berkumpul
            dengan  keluarga  kecil kita  ini.  Sungguh  berat  hatiku
            meninggalkanmu  bersama  gadis kecil kita.”  La Ode

            mengungkapkan kegundahan hatinya.
                 “Janganlah  Daeng  berkata  demikian,  sebab hal
            itu  dapat  membuatku  pun  merasa  berat  melepasmu.
            Pergilah  demi  kami  dan  yakinlah  engkau  akan  pulang

            pun demi kami. Keyakinanmu akan menguatkan kami di
            sini dan doa kami akan membawamu kembali berkumpul
            di  sini.”  Istri  Daeng  terus  berusaha  menguatkan
            suaminya.

                 “Entah mengapa Nayang, aku merasa kepergianku
            esok pagi tidak seperti biasanya ….”
                 “Sudahlah, Daeng, jika kau berat hati meninggalkan
            kami,  janganlah  pergi.  Tetaplah  di  sini.  Biar  kawan-

            kawanmu  saja  yang  pergi  berlayar.  Biarlah  kita
            menikmati kesengsaraan hidup di sini, di tanah gersang
            ini,” sahut istri La Ode memotong ucapan suaminya.
                 “Baiklah,  Nayang,  aku  akan  tetap  pergi  dan

            berusaha  menghilangkan  kebimbanganku.  Aku  kini





                                          5
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19