Page 26 - Kalsel-Musdalipah-Asal Mula Kotabaru-Sigit-Fiks
P. 26
Ikan-ikan memasrahkan dirinya di pantai agar penduduk
tidak perlu turun melaut.
Daerah itu bagaikan kota mati tanpa penghuni,
hening syahdu. Tidak satu makhluk pun di negeri itu
yang merasa bersemangat ketika itu. Bahkan, makan
dan tidur pun mereka lakukan hanya sekadar untuk
melaksanakan kewajiban belaka, sebab ada hak anggota
tubuh untuk tetap sehat, sebagaimana yang selama ini
diajarkan oleh sang raja tercinta.
Kesedihan penduduk negeri mulai terobati dengan
penobatan putra mahkota sebagai raja muda. Mereka
sangat berharap agar sang raja muda mampu memimpin
negerinya dengan arif dan bijaksana seperti raja-raja
sebelumnya. Secara perlahan semangat hidup mereka
kembali muncul. Aktivitas pun mulai kembali seperti
sediakala.
Setahun berlalu. Pada suatu ketika, hulubalang
atau prajurit kerajaan yang berjaga di daerah pinggir
laut tergesa-gesa menuju istana. Setelah meminta
izin kepada hulubalang istana untuk bertemu raja, dia
masuk ke istana.
“Ampun, Paduka Raja, hamba ingin melaporkan
keadaan di wilayah laut kita,” kata hulubalang tersebut
seraya bersimpuh di hadapan sang raja.
“Ada apa, Hulubalang? Laporkan saja keadaan di
wilayahmu!” titah raja penasaran.
17