Page 33 - Kalsel-Musdalipah-Asal Mula Kotabaru-Sigit-Fiks
P. 33

tetangga di pulau ini, sehingga hamba rasa hingga saat
            ini  masih  tidak  memerlukan  berhubungan  langsung
            dengan  mereka.  Sekali  lagi,  hamba  mohon  ampun
            dengan pendapat hamba ini.” Menteri yang mengurusi

            perdagangan turut mengeluarkan pendapatnya.
                 “Benar, Yang Mulia. Hamba pun tidak setuju apabila
            kita  berhubungan  langsung  dengan  mereka.  Hamba
            khawatir, apabila kita melanggar pantangan dari para

            leluhur, kita akan mendapat tulah atau petaka. Walau
            bagaimana pun, petuah dari para leluhur tetap harus
            kita  jaga  dan  hormati. Mohon  ampun  apabila  hamba
            mengutarakan  pendapat  yang  tidak  berkenan  di hati

            Yang Mulia. Hamba hanya mengharapkan ketenangan
            dan  kedamaian  seluruh  penduduk  negeri.”  Menteri
            urusan adat istiadat kembali mempertegas pendapatnya
            semula.

                 Untuk  yang  pertama  kalinya  menteri  yang
            mengurusi  masalah  pertanian  mencoba  mengeluarkan
            pendapatnya di hadapan sang raja dan para pembesar
            istana.

                 “Mohon ampun, Yang Mulia. Jikalau boleh hamba
            berpendapat, menurut hamba, sepatutnyalah pasukan
            dari  negeri  luar  pulau  itu  kita  hentikan  langkahnya
            menuju  istana  ini.  Cukuplah  sudah  mereka  memasuki

            wilayah  kerajaan  kita  sampai  di tepian  pantai  itu
            saja. Mohon jangan izinkan lagi mereka menginjakkan



                                          24
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38