Page 34 - Kalsel-Musdalipah-Asal Mula Kotabaru-Sigit-Fiks
P. 34

kakinya hingga ke tempat Paduka Yang Mulia beserta
            keluarga berada. Hamba khawatir jika hal ini dibiarkan,
            keselamatan kita semua, terutama keluarga Yang Mulia
            akan terancam. Sekali lagi, hamba mohon ampun apabila

            pendapat hamba ini tidak berkenan di hati Yang Mulia,”
            kata menteri tersebut.
                 “Apa maksudmu  dengan  menyebut  keselamatan
            keluarga  istana  terancam?  Apa hubungannya  dengan

            hal  ini?  Bukankah  mereka  hanya  bertamu  saja?  Aku
            tidak paham dengan yang kau maksudkan tadi, Menteri
            Urusan Pertanian!” kali ini nada suara sang raja agak
            meninggi.

                 Sejenak  kembali  keheningan  terjadi.  Jantung
            para  menteri  serentak  berdegup  kian  kencang.  Suara
            degupannya  terdengar  di telinga  masing-masing.
            Kondisi yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

                 “Ampun  beribu  ampun,  Yang  Mulia.  Bukan,
            sama  sekali  bukan  maksud  hamba  menakut-nakuti
            keluarga Yang Mulia. Hamba hanya mengkhawatirkan
            keselamatan  keluarga  Yang  Mulia.  Ini  semata-mata

            bukti  kecintaan  hamba  kepada  keluarga  Yang  Mulia.”
            Sejenak sang menteri menghela napas seraya mencoba
            menenangkan  degup jantungnya  yang  berpacu  cepat.
            Jelas terpancar ketakutan di wajahnya.

                 “Hamba khawatir, apabila pasukan dari luar pulau ini
            masuk ke istana dan mendapat peluang untuk bertahan



                                          25
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39