Page 37 - Kalsel-Musdalipah-Asal Mula Kotabaru-Sigit-Fiks
P. 37
untuk melanggarnya.” Menteri Utama menghela napas
sejenak.
Hasilnya, hingga saat ini kita tidak pernah merasa
kekurangan atau tertinggal sedikit pun dari kerajaan
tetangga. Semua barang yang kita perlukan dapat
terpenuhi. Semua informasi tentang dunia luar sana
pun telah pula didapat. Sekali lagi, itu semua tanpa kita
harus berkomunikasi secara langsung atau menerima
kedatangan mereka di wilayah kita. Cukuplah hanya
dengan berhubungan dengan kerajaan tetangga semua
itu kita dapatkan. Apabila adat leluhur ini kita langgar,
hamba khawatir, negeri kita akan mendapat tulah yang
besar.
Ruangan kembali hening.
“Hamba tidak menghawatirkan diri hamba yang
sudah renta ini, tetapi nasib anak cucu dan generasi
penerus kita nantinya yang paling menderita jika hal
ini benar-benar terjadi. Hamba berharap tidak ada
bencana apa pun di negeri kita yang sentosa ini, Yang
Mulia. Sekali lagi, jika pendapat ini milik hamba pribadi,
bolehlah diabaikan. Namun, jika ini mewakili rakyat,
mohon Yang Mulia memahaminya. Demikian, Yang
Mulia.”
Keheningan yang mencekam kian terasa. Saatnya
sang raja mengambil keputusan. Inilah pertama kalinya
sang raja memutuskan masalah besar yang menyangkut
28