Page 43 - Kalsel-Musdalipah-Asal Mula Kotabaru-Sigit-Fiks
P. 43

sampai  kapan  pun  pohon  dengan  jenis  tersebut  tetap
            ada. Kini, semua pohon yang besar sudah tidak tampak
            lagi di hutan itu. Bahkan, pohon yang belum besar pun
            sudah  habis  ditebang  dan  dibawa  ke negeri  penjajah.

            Yang tersisa hanyalah semak-semak di negeri ini.
                 Selain  kemiskinan  dan penderitaan  yang  dialami
            penduduk negeri, penderitaan juga dialami oleh hewan
            dan alam negeri ini. Bagaimana tidak, hutan hijau yang

            menjadi tempat tinggal dan sumber makanan hewan ini
            telah  habis  ditebang  penjajah,  tanpa  sisa.  Akibatnya,
            banyak hewan yang mati.
                 Demikian  pula  dengan  alam.  Akar  dari  pohon-

            pohon besar yang awalnya mampu menahan air hujan
            kini sudah tidak ada lagi. Akibatnya, tanah yang berada
            di  daerah  perbukitan  menjadi  terkikis  oleh  air  hujan
            dan longsor. Selain itu, banjir pun seringkali melanda

            negeri ini. Banjir menyebabkan lahan pertanian menjadi
            terendam dan menggagalkan panen penduduk negeri.
                 Bencana yang terjadi di mana-mana melanda negeri
            ini.  Penduduk  negeri  sungguh  menderita,  tetapi  sang

            raja tidak mengetahuinya. Sang raja tidak pernah lagi ke
            luar istana untuk melihat rakyatnya. Penduduk negeri
            sudah  kehilangan  sang  raja  yang  dahulu  bijaksana.
            Perlahan-lahan,  banyak  penduduk  negeri  yang  mulai

            pergi  merantau  meninggalkan  tanah  kelahirannya.
            Mereka mencoba mencari penghidupan yang lebih baik



                                          34
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48