Page 55 - Kalsel-Musdalipah-Asal Mula Kotabaru-Sigit-Fiks
P. 55

dan  harus  menggantinya  dengan  pohon  yang  baru.
            Bahkan,  kalian  pun  boleh  mengambil  isi  bumi  seperti
            batu bara dan yang lainnya, tetapi jangan berlebihan.
            Apabila kalian melanggar pesanku ini, kehancuran dan

            kesengsaraan akan melanda hingga ke anak cucu kalian.
            Ingat selalu pesanku ini dan sampaikan terus hingga ke
            anak cucu kalian.”
                 Dalam  hatinya,  La  Ode  berjanji  akan  selalu

            mengingat  pesan  sang  raja  raksasa  dan  akan
            menyampaikan hal ini secara turun-temurun hingga ke
            anak cucunya. Dia pun tidak mau lagi penderitaan yang
            dialami penduduk negerinya dahulu terulang lagi hanya

            karena keserakahan penjajah dan rajanya.
                 Waktu  berganti  musim.  La  Ode  telah  memulai
            hidupnya sendirian di pulau baru ini.
                 Hasil alam yang melimpah ruah mampu memberikan

            semua yang dia inginkan. Beberapa perkakas peninggalan
            para  raksasa  dia  manfaatkan  untuk  menebang  pohon
            besar, membuat rumah dan perabotan lainnya. Hutan
            di sekitar rumahnya yang ditumbuhi buah-buahan dia

            pelihara menjadi kebun yang rapi dan taman yang indah.
                 Tatkala  melakukan  hal  itu  seringkali  wajah  La
            Ode  tampak  tersenyum  bahagia.  Di  benaknya  dia
            membayangkan bahwa di kebun ini nanti istrinya memetik

            buah  dan  memanen  sayur-mayur  tanamannya.  Buah
            dan sayuran tersebut kemudian dimasak dan dimakan



                                          46
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60