Page 56 - Kalsel-Musdalipah-Asal Mula Kotabaru-Sigit-Fiks
P. 56

bersama-sama  sekeluarga.  Sementara  di taman  yang
            indah  tersebut,  Cenning  si  putri  kecilnya,  berlarian
            riang  mengejar  kupu-kupu  dan  capung.  Sesekali  dia
            dan istrinya turut membantu mengejar kupu-kupu dan

            capung, meskipun kedua jenis hewan ini tidak mereka
            tangkap,  hanya  sekadar  bermain  kejar-kejaran.  Ah,
            betapa  indahnya  jikalau  peristiwa  tersebut  benar-
            benar terjadi. Hal inilah yang membuat La Ode sangat

            bersemangat menjadikan hutan tersebut menjadi desa
            kecil yang indah dan tenang.
                 Tidak    hanya     itu,   berbekal     semangat     dan
            kecerdasannya,  La Ode  pun  perlahan-lahan  membuat

            kapal  besar  yang  kelak dapat  membawanya  kembali
            pulang ke pelukan keluarga tercinta.
                 Bulan berganti tahun. Lebih dari tiga puluh purnama
            telah  dia  lalui  sendirian  di pulau  ini, tanpa teman.

            Teman sejati yang dia miliki saat itu hanyalah semangat
            dan  harapan  untuk  berkumpul  lagi  bersama  keluarga
            kecilnya.
                 Hingga pada suatu waktu ….

                 “Ah, ternyata  tidak  sia-sia  segala  harapan  dan
            pengorbananku selama ini.” La Ode menarik napas lega
            dan penuh kepuasan.
                 Dia  pandangi sebuah  kapal  besar  dan  kokoh  di

            hadapannya.  Kapal  hasil  karyanya  selama  lebih  dari
            tiga puluh purnama. Kapal itu dia namai Kapal Harapan



                                          47
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61