Page 49 - Cerita Legenda Telaga Alam Banyu Batuah
P. 49
Halaban adalah seorang anak yang sangat taat
kepada orang tuanya sehingga ia dengan sabar
menghadapi bangkui itu. Ketika melihat Halaban yang
hanya berdiam diri, bangkui pun bertambah marah
dan makin bertubi-tubi menyerang Halaban. Namun,
dengan sabar dan tenang anak muda itu terus berusaha
menghindari serangan bangkui yang ganas itu.
Melihat Halaban yang berdiam diri dan terus
menghindari serangan, bangkui itu bertambah marah
dan semakin gencar memberikan serangan kepada
Halaban. Namun dengan sabar, tenang, dan tabah
Halaban tetap mengelak. Bangkui itu semakin beringas
dan menampakkan taringnya siap untuk menyerang
Halaban lagi.
Halaban tetap tidak mau melayani serangan bangkui
yang bertubi-tubi itu. Dengan penuh kesabaran, dia
terus membiarkan bangkui menyerangnya. Bangkui
itu pun mulai kelelahan. Bangkui itu terdiam sejenak
sambil kepalanya yang menunduk ke bawah. Ternyata,
bangkui itu mengumpulkan segala kekuatannya. Dengan
tatapan tajam dan kedua tangannya yang dikepalkan,
bangkui maju selangkah demi selangkah bersiap-siap
melakukan serangan lagi kepada Halaban.
41