Page 55 - Cerita Legenda Telaga Alam Banyu Batuah
P. 55
pengorbanan. Nyawa menjadi taruhannya,” ucap
bangkui.
“Kau juga terus menghindar seranganku. Mengapa
kau tidak melawanku, wahai anak muda? Padahal, kau
bisa saja dengan mudah menghabisiku,” kata bangkui
yang masih penasaran karena Halaban tidak melawan
serangannya.
“Tidak, bangkui, aku tidak akan menyakiti apalagi
membunuh sesama makhluk ciptaan Tuhan dan aku
selalu teringat pesan ayahku ketika akan berangkat
pendakian ini.”
“Ayahku berpesan agar aku selalu sabar dalam
menghadapi segala rintangan dan mara bahaya dalam
pendakian untuk mengambil air bertuah. Beliau juga
berpesan agar aku jangan sekali-kali melawan apalagi
membinasakan makhluk ciptaan-Nya. Sudah menjadi
kewajibanku, wahai bangkui, untuk menaati pesan
orang tua!”
“Memang, kau tidak hanya pemberani dan sabar,
tetapi juga seorang anak yang taat kepada orang tua.”
“Nah, sekarang kau boleh melanjutkan perjalananmu
dan kau tidak perlu mencemaskan lukaku karena
sebentar saja luka ini akan sembuh!” ucap bangkui.
47