Page 56 - Cerita Legenda Telaga Alam Banyu Batuah
P. 56

“Terima  kasih  atas  kebaikanmu!  Sekali  lagi  aku
            minta maaf karena lenganmu yang luka,” kata Halaban.

                 “Sebelum kaulanjutkan  perjalananmu  mengambil
            air bertuah, ada satu permintaanku, wahai anak muda,”

            kata bangkui.
                 “Apakah itu, wahai kawan?” tanya Halaban kepada

            bangkui. “Aku ingin kau mencari beberapa keong emas
            yang terdapat di sekitar lereng bukit ini. Keong ini

            sebagai obat luka di lenganku ini.”
                 “Apakah  kau  bersedia,  wahai  anak  muda?”  tanya

            bangkui.
                 “Baiklah, aku pasti mencarikannya untukmu karena

            gara-gara aku lenganmu terluka,” ucap Halaban.
                 “Jangan khawatir wahai anak muda, memang wajar

            jika  lenganku  ini  luka.  Ini  akibat  kesalahanku  sendiri
            dan aku pantas menerimanya.”

                 “Kau  tidak  perlu  cemas  setelah  diobati  dengan
            keong  emas,  luka  ini  pun  akan  berangsur  sembuh!”

            kata bangkui.
                 Ternyata, keong emas itu sangat sulit ditemukan.

            Setelah  ke  sana  kemari  berjalan  mencari  keong  emas
            itu, akhirnya Halaban tiba di tepi sebuah telaga yang

            ada di bawah pancuran air terjun kedua. Ia pun

                                          48
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61