Page 55 - Cerita Putri Kumalasari
P. 55

“Ampun, Yang Mulia. Dalam pernikahan dan
                 pesta nanti, Ujang harus ada pendampingnya.”

                      “Benar, dia harus ada pendampingnya. Lalu,
                 menurut kalian siapa?”

                      “Ampun,  Yang  Mulia.  Hamba  menunggu
                 perintah Paduka. Hamba setuju siapa saja yang

                 akan diperintahkan menjadi pendamping calon
                 pengantin pria.”

                      “Saya usul, bagaimana kalau salah satu dari
                 kalian yang menjadi pendampingnya?”

                      “Ampun, Yang Mulia. Hamba yang hadir di
                 sini semua setuju dengan pilihan Paduka.”

                      “Baiklah. Selain pendamping pada acara
                 pernikahan, saya juga ingin menyenangkan calon

                 menantu saya. Saya anggap Ujang itu luar biasa.
                 Orang-orang seperti dia itu tidak boleh dipandang

                 dengan sebelah mata. Dia atau mereka itu adalah
                 yatim piatu. Wajib bagi kita ikut bertanggung

                 jawab terhadap masa depan mereka.”








                                          46
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60