Page 23 - Isi Pak Abad, Pengobat Tradisional
P. 23
“Istri saya sudah meninggal kemarin, Pak Abad,”
dengan gemetar seorang bapak berkata kepada Pak Abad.
Di sampingnya seorang anak kecil terlihat duduk lesu.
Pak Abad menjadi makin merasa bersalah dan khawatir.
”Apabila wabah ini dibiarkan, penduduk di daerah ini
bisa habis,” keluh Pak Abad pada diri sendiri dengan nada
sedih.
Berhari-hari kemudian Pak Abad masih mencari jalan
pemberantasan wabah penyakit itu. Ia mencoba cara
penyembuhan yang berbeda dengan biasanya, tetapi hasilnya
juga tidak memuaskan. Pak Abad sering pergi ke daerah lain
untuk bertanya kepada pengobat lain atau sesepuh-sesepuh
kampung yang mempunyai ilmu. Namun, mereka juga tidak
sanggup menangani penyakit yang aneh itu.
Ketika Pak Abad pulang ke rumahnya dari daerah lain,
tiba-tiba badannya menggigil. Ia demam sangat tinggi. Istri
dan anak Pak Abad kebingungan dan sangat khawatir. Mereka
tidak tahu cara untuk menyembuhkan Pak Abad. Pak Abad
sendiri merasa sangat kesakitan. Selain demam tinggi, ia
14