Page 24 - Isi Pak Abad, Pengobat Tradisional
P. 24

juga mengalami sesak napas. Namun, ia mencoba bertahan.

            Pak Abad mencoba tetap menarik napas panjang berkali-

            kali supaya sesak napasnya hilang. Ia juga meminta istrinya

            membuatkan ramuan yang biasa ia berikan kepada penduduk

            yang sakit demam. Pak Abad mencoba menenangkan diri

            sendiri sambil berpikir optimistis bahwa ia pasti sembuh.

                 “Aku harus sembuh. Siapa lagi yang akan menyembuhkan

            penduduk kalau aku sendiri sakit,” kata Pak Abad pada diri

            sendiri.

                 Berhari-hari demam, tetapi Pak Abad tidak kunjung turun.

            Pada hari kelima, ketika Pak Abad baru saja bangun tidur, ia

            memegang keningnya sendiri. Dingin. Ya, demamnya sudah

            turun. Ia mencoba menarik napas panjang. Pak Abad bersorak.

            Ia tidak lagi mengalami sesak napas. Akan tetapi, tiba-tiba ada

            suara teriakan histeris dari dalam kamar anaknya.

                 “Pak! Anak kita…! Anak kita…!” Suara tangisan histeris

            terdengar.

                 Pak Abad bergegas ke kamar anaknya. Terlihat anaknya

            mengigau. Pak Abad memegang kening anaknya. Suhu





                                          15
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29