Page 25 - Isi Pak Abad, Pengobat Tradisional
P. 25

badan anak itu sangat tinggi dan badannya tiba-tiba sulit

            digerakkan. Pak Abad menjadi merasa sangat bodoh karena

            sekarang wabah itu menyerang keluarganya. Ia mencoba

            menyembuhkan anaknya dengan berbagai cara.

                 Pak Abad merasa hampir putus asa karena sudah

            tiga hari anaknya tak kunjung sembuh. Berbagai ramuan

            sudah diminumkan kepada anaknya, tetapi demamnya tidak

            segera turun. Istri Pak Abad juga seperti orang linglung. Ia

            menangis sesenggukan di luar rumah. Banyak orang merasa

            prihatin dengan kemalangan yang menimpa keluarga Pak

            Abad. Mereka juga makin putus asa karena tumpuan harapan

            mereka malah tertimpa kemalangan.

                 Hari berganti hari, penduduk makin banyak yang terkena

            wabah penyakit dan makin banyak penduduk yang meninggal.

            Anak Pak Abad pun tidak kunjung sembuh, malah sakitnya

            menjadi-jadi. Pak Abad sudah putus asa. Namun, istrinya

            makin kuat dalam situasi seperti itu. Dengan telaten ia

            merawat anak semata wayangnya itu.








                                          16
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30