Page 33 - Isi Pak Abad, Pengobat Tradisional
P. 33

Pak Abad menahan napas. Ia sangat ketakutan. Harimau itu

            mengaum tidak henti-hentinya. Pak Abad waspada sambil

            tetap menahan napas. Sepintas ia melihat harimau itu

            berjalan pincang. Tahulah Pak Abad, rupanya harimau itu

            kesakitan. Terlihat ada luka di kakinya. Pak Abad agak lega

            karena harimau itu mengaum bukan karena kelaparan. Ia

            melihat ramuan obat luka yang dibawanya. Dengan ramuan

            obat yang dibawanya, Pak Abad ingin menolong harimau

            itu tetapi  takut. Tiba-tiba ada suara berdebum di tengah

            hutan. Pak Abad bukan main kagetnya. Harimau itu rupanya

            terjatuh dan kemudian tidak ada suaranya lagi. Dengan

            pelan-pelan Pak Abad mendekati harimau itu. Harimau itu

            tampak masih bernapas. Luka di kakinya lumayan besar.

            Entah terkena apa. Pak Abad pelan-pelan menaburkan obat

            luka di kaki harimau itu. Tiba-tiba harimau itu mengaum

            lagi mungkin karena obat luka itu menimbulkan rasa perih.

            Seketika Pak Abad lari bersembunyi lagi di semak-semak.

            Kakinya sendiri lecet akibat terkena pohon-pohon yang

            berduri. Tak berapa lama harimau itu bangun dan berdiri.





                                          24
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38