Page 46 - Isi Pak Abad, Pengobat Tradisional
P. 46

Pak Abad juga agak khawatir karena wabah ini tidak berhenti

            secepat yang ia perkirakan.

                 “Pak, mengapa anak kita belum juga sembuh?” Di rumah

            lain seorang ibu juga mengeluh karena badan anaknya

            yang tidak bisa digerakkan belum juga dapat disembuhkan.

            Suaminya juga berusaha menyabarkan.

                 “Ibu, mengapa Ibu belum juga sembuh?” Seorang anak

            menangis sesenggukan karena ibunya juga belum sembuh

            dari penyakit yang dieritanya. Padahal, ia membayangkan

            begitu  selesai  upacara,  penyakit  bisu  ibunya  dapat

            sembuh. Ibunya hanya dapat memandang anaknya itu. Ia

            mengangguk-angguk, sepertinya menyabarkan anaknya.

                 Penduduk mulai kembali cemas. Mereka sangat khawatir

            hasil dari upacara itu tidak seperti yang mereka harapkan.

            Namun, saat membahagiakan itu akhirnya tiba. Anak Pak

            Abad terlihat cerah dan demam yang ia derita menghilang.

            Badannya mulai terlihat kuat.

                 “Bu, Pak,” kata anak itu memanggil orang tuanya sambil

            berusaha bangun.





                                          37
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51