Page 52 - Isi Pak Abad, Pengobat Tradisional
P. 52

“Rasanya sedih sekali karena orang yang selama ini

            mengobati kita pada saat kita sakit telah meninggal,”

            seorang ibu dengan bercucuran air mata berkata kepada

            suaminya. Suaminya juga sedih. Ia teringat kebaikan Pak

            Abad yang telah berkali-kali menyembuhkan keluarganya

            yang sakit.

                 “Aku sedih sekali, Bu. Pak Abad orang yang sangat baik

            itu meninggal,” kata seorang anak kepada ibunya.

                 “Kita harus ikhlas, Nak. Semoga Pak Abad tenang di

            alam sana,” kata ibunya berusaha menenangkan anaknya.

                 Penduduk merasa sangat berduka atas meninggalnya

            ahli obat yang sudah sangat baik hati kepada mereka.

            Terkenang mereka akan Pak Abad yang tidak mau menerima

            pemberian mereka setelah mengobati anggota keluarga

            mereka yang sakit.

                 “Saya juga seorang peladang, jadi kalian tenang saja.

            Saya masih punya bahan makanan untuk kami sekeluarga

            makan,” kata Pak Abad setiap diberi sesuatu.Ia tidak tega








                                          43
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57