Page 15 - Cerita Aji Batara Agung
P. 15

kepala. Tanda keduanya akan memenuhi pesan gaib yang
            diterimanya itu.
                 Setelah itu, terdengar lagi suara berupa pesan yang
            berucap. “Petinggi Jaitan Layar, ingat dan jangan sampai

            kaulupakan. Bayi ini tidak boleh ditaruh di atas tikar. Terlebih
            lagi, jangan sekali-kali ditaruh di atas lantai. Selama empat
            puluh hari. Kamu harus memangku bayi ini. Boleh bergantian
            dengan seluruh kerabatmu. Ingatlah pesanku ini! Kedua

            orang suami-istri itu pun diam dan mengangguk-anggukkan
            kepalanya.
                 Pasangan  suami  istri  itu  masih  terduduk  diam.
            Kemudian, muncul kembali suara gaib berpesan, “Petinggi

            Jaitan Layar, aku berpesan kepadamu. Jangan sampai
            kaulupakan. Bayi ini tidak boleh dimandikan dengan air biasa.
            Mandikan dia dengan air kembang. Dengan air kembang yang
            wangi baunya. Kemudian, kelak jika anak ini mulai merangkak

            atau berjalan. Janganlah kaulupa. Kaki bayi ini tidak boleh
            menyentuh atau menginjak tanah. Dia tidak boleh menyentuh
            tanah sebelum dilaksanakan erau. Pada waktu upacara, kaki
            anak ini harus kau sentuhkan pada sejumlah kepala manusia

            yang hidup, juga yang sudah mati. Kemudian, jangan lupa
            pula, kaki si anak harus disentuhkan pada kepala kerbau
            yang masih hidup dan yang sudah mati. Jangan sampai lupa.”
                 Perasaan Petinggi Jaitan Layar dan istrinya semakin

            gundah. Ia masih menunggu. Suara gaib apalagi yang akan
            didengarnya. Tidak lama, muncullah suara gaib kembali.



                                          6
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20