Page 17 - Cerita Aji Batara Agung
P. 17

pun terjadi. Ketika sedang memanjatkan doa, Petinggi Jaitan
            Layar mendengar suara gaib dari langit. Suara gaib itu
            juga terdengar jelas oleh istri Petinggi Jaitan Layar. “Istri
            Petinggi Jaitan Layar, dengarkanlah, susui bayi itu. Segara,

            lakukanlah!”
                 Segera Petinggi masuk ke dalam rumah. Ia meminta
            istrinya menyusui bayi itu dengan diiringi doa. Sang istri
            segera mematuhi perintah suaminya. Setelah disusui, sang

            bayi diam dan tertidur pulas. Kali ini bayi dipangku oleh
            Petinggi Jaitan Layar. Istrinya pergi ke sumur, kemudian
            menyiapkan makan bagi suaminya.
                 Sejak hari itu rumah Petinggi Jaitan Layar tidak pernah

            sepi. Banyak tetangga berdatangan. Mereka mengabarkan
            berita tentang Petinggi Jaitan yang mendapatkan bayi
            tampan. Berita kehadiran bayi ajaib di rumah Petinggi Jaitan
            Layar semakin tersebar ke segala penjuru.

                 Setelah empat puluh hari bayi dipangku silih berganti
            antara Petinggi Jaitan Layar dan istrinya, keajaiban pun
            muncul. Telur yang semula dipegang oleh si bayi, menetas
            menjadi anak ayam jantan. Suaranya sudah tampak nyaring

            dan lantang. Petinggi Jaitan Layar yakin ini bukan jago
            sembarangan. Begitu pula dengan sang bayi semakin tumbuh
            dengan bentuk tubuh yang tampan.
                 Pada suatu hari, Petinggi Jaitan Layar dan istrinya

            sedang tidur. Dalam tidurnya, keduanya mendengar suara
            dari langit. Suara gaib. Pada malam itu bayinya belum diberi



                                          8
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22