Page 19 - Cerita Aji Batara Agung
P. 19
Kabarkan nama anakku kepada semua orang.” Semua orang
menyambut baik pesan Petinggi. Pesta pun dilaksanakan
selama empat puluh hari empat puluh malam. Kampung
Jaitan Layar ramai siang malam. Banyak tamu dari tetangga
kampung datang.
Petinggi masih ingat pesan yang diterima melalui suara
gaib agar kaki anak itu diinjakkan pada kepala manusia
dan kerbau. Dengan berbagai cara, Petinggi Jaitan telah
menyiapkan kepala kerbau dan kepala babi. Semua kepala
itu dibungkus dengan kain kuning keemasan. Barulah tangan
Aji menyentuh ke kepala yang berbungkus kain kuning itu.
Pesta berlangsung dengan meriah. Petinggi juga
membagikan makanan dan uang kepada semua yang datang.
Pada akhir pesta, Aji Batara Agung diselimuti dengan kain
kuning keemasan. Bayi itu diarak bersama menuju tepian,
menuju sungai untuk mandi. Sebelum mandi, sesuai tradisi,
kaki si bayi harus diinjakkan ke batu dan besi. Barulah si
bayi dimandikan di tepian. Segera semua yang datang turut
mandi di sungai. Anak-anak, laki-laki dan perempuan, tua
dan muda, semua mandi beramai-ramai.
Mandi telah selesai. Dengan perasaan lega, istri dan
Petinggi Jaitan Layar membawa anaknya kembali ke rumah.
Si bayi diberi pakaian kebesaran. Tempat tidur luas dan
bagus digelar. Bayi ditaruh di atas tilam yang bagus. Indah
hiasannya. Pada hari itu, dilakukan upacara potong gigi.
Petinggi Jaitan Layar berharap Aji memiliki gigi yang rapi.
10