Page 21 - Cerita Aji Batara Agung
P. 21

kampung tetangga, juga tamu pembesar negeri lain. Semua
            menikmati makanan yang dihidangkan. Setelah makan,
            semua tamu berpamitan kepada Petinggi Jaitan Layar.
            Mereka berterima kasih kepada Petinggi Jaitan Layar.

                 Satu di antara pembesar negeri tetangga berpamitan
            kepada Petinggi Jaitan Layar, “Paduka, kami mohon pamit.
            Saya mewakili semua yang hadir di rumah ini, berterima
            kasih atas sambutan yang baik dari Paduka Petinggi. Kami

            berharap anak Paduka tumbuh dewasa. Paduka panjang usia.
            Semoga kita diberi kesempatan bertemu kembali.”
                 Petinggi merasa terharu menerima pujian dari pembesar
            negeri sekitar. Ia semakin senang kepada anaknya.

            “Baiklah,  Tuan-Tuan.  Selamat  jalan  semoga  selamat
            sampai di kediaman masing-masing. Salam hormat kami
            sekeluarga sampaikan kepada keluarga Tuan-Tuan. Saya
            juga meminta maaf jika ada kekurangan dalam penyambutan

            dan pelayanan kami.” Begitulah Petinggi menyampaikan
            ungkapan perpisahan.
                 Kemudian, salah seorang pembesar berkata, “Tidak ada
            yang kurang, Paduka. Terlebih lagi, semua orang mengagumi

            anak Paduka. Aji sangat tampan. Pantas dan layaklah anak
            Paduka Jaitan Layar kelak menjadi orang terhormat. Kami
            yakin kelak anak Paduka akan menjadi pemimpin besar.
            Pemimpin seluruh negeri. Izinkan kami meminta diri.”

            Begitulah pembesar berpamitan. Petinggi berharap kelak
            anaknya menjadi pemimpin yang cakap.



                                          12
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26