Page 25 - Cerita Aji Batara Agung
P. 25

Aneh. Ular kecil itu mengangkat kepalanya dan memandang
            Petinggi Dusun. Wajahnya tampak mengiba seperti meminta
            belas kasihan. Petinggi Dusun itu mengerti maksud si ular
            kecil. Diambilnya ular itu dengan penuh belas kasihan.

            Dipanggilnya Babu Jaruma. Ketika datang dan melihat si
            ular, Babu Jaruma menaruh rasa iba yang sangat dalam. Ia
            meminta kepada suaminya agar ular itu dipelihara. Lalu, anak
            ular itu ditaruhnya dalam kotak wadah sirihnya. Diberinya

            makan dan minum.
                 Sungguh ajaib. Setelah si ular berada dalam kotak
            sirih, alam seketika menjadi terang-benderang. Seolah
            seluruh alam tersenyum gembira. Semua orang merasa lega.

            Penduduk kampung mulai membuka pintu rumahnya. Mereka
            pergi ke halaman rumah. Dilihatnya langit yang sudah dihiasi
            matahari. Dipandangnya ayam semua berkokok bersahutan.
            Bunga-bunga di kebun mekar dan menghamburkan bau

            wangi. Sungguh, ini aneh dirasa penduduk. Sesama penduduk
            saling memandang penuh kegembiraan karena merasa telah
            bebas dari ketakutan akibat alam yang mencekam.
                 Kehidupan Babu Jaruma juga berjalan biasa. Akan tetapi,

            berbeda dengan sebelumnya, wanita itu memiliki kesibukan
            baru setelah mendapatkan seekor ular kecil. Babu Jaruma
            dengan tekun memberinya makan. Sesekali dielusnya tubuh
            ular yang semakin bertambah besar itu. Dibelainya dengan

            kasih sayang. Laksana seorang ibu membelai anaknya, si
            ular merasa nyaman dalam asuhan Babu Jaruma. Si ular



                                          16
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30