Page 39 - Cerita Aji Batara Agung
P. 39

gembira melihat Petinggi Hulu Dusun mendapatkan seorang
            bayi.
                 Sore itu tiba-tiba sang bayi menangis. Semakin lama
            semakin keras tangisnya. Babu Jaruma tampak gelisah.

            Petinggi juga mendekati istrinya yang memangku si bayi.
            Babu Jaruma tahu bahwa si bayi merasa haus. “Aku sedih.
            Bagaimana ini? Aku tidak mampu memberi air susu. Bayiku
            sangat haus.” Hati Petinggi Hulu Dusun pun ikut galau.

                 Malam telah beranjak dingin. Dalam keadaan lelah
            dan tertidur, Babu Jaruma mendengar suara gaib. Suara
            itu mengatakan, “Jangan susah. Jangan bersedih, Babu
            Jaruma. Segera berikan ASI pada anakmu. Kau pasti dapat

            menyusui bayimu. Segera lakukan.” Begitulah suara gaib
            yang terdengar oleh Babu Jaruma. Ajaib memang. Tiada
            selang beberapa saat, keluarlah air susunya. Babu Jaruma
            segera menyusui si bayi mungil cantik itu.

                 Pada malam itu, Babu Jaruma kembali bermimpi. Dalam
            tidurnya, ia mendapat pesan lewat suara gaib, “Babu
            Jaruma, ketahuilah, berilah bayimu itu nama yang indah,
            yakni Putri Karang Melenu. Asuhlah dia dengan baik penuh

            kehati-hatian. Asal bayi itu sama dengan Putri Junjung
            Buyah. Jadi, bayi mungil ini juga dapat disebut Putri Junjung
            Buyah.”
                 Selang beberapa saat, ia mendengar suara yang berisi

            pesan kembali. Suara itu mengatakan, “Babu Jaruma,
            ketahuilah, selama empat puluh hari juga empat puluh



                                          30
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44