Page 16 - Sumsel-Antu Banyu
P. 16
yang kuat. Setiap perahu memiliki ciri tersendiri, baik warna,
bentuk, maupun hiasan dibuat sesuai selera pemiliknya.
Di seberang dusun Erul terdapat sebuah dusun. Mereka
hanya dipisahkan oleh Sungai Lematang. Di sana ada sebuah
pabrik minyak kelapa yang sangat besar. Sebagian besar
penduduk di sana memiliki mata pencaharian sebagai buruh
pabrik. Hal ini menyebabkan ladang milik keluarga turun-
temurun banyak terbengkalai. Orang malas pergi ke ladang
karena pekerjaan di pabrik tidak begitu menguras tenaga
seperti pekerjaan di ladang.
Dusun Erul dan dusun seberang hidup damai, tak pernah
terdengar antarpenduduk saling bertengkar. Bahkan, kalau
ada hajatan mereka saling mendatangi.
Konon menurut cerita orang-orang tua di dusun Erul,
dusun seberang dulunya adalah dusun yang paling tua dari
semua dusun yang ada di sepanjang Sungai Lematang. Dulu,
pohon-pohon besar memagari dusun itu. Banyak ditemukan
orang-orang tua yang umurnya mencapai seratus tahun.
Hampir semua penduduk di dusun ini memiliki rumah
panggung besar dan halaman yang luas.
Akhirnya, tidak lama kemudian, sampailah Erul di pinggir
sungai. Tidak ditemukan kedua sahabatnya. Dipandangnya
sekeliling sungai, tak jua didapatinya mereka. Kemudian,
Erul berteriak sambil mengarah ke sungai.
“Oi…,” teriak Erul.
Tak jua ada balasan.
5