Page 19 - Sumsel-Antu Banyu
P. 19

suara tidak nyaring menandakan pohon tersebut masih
            muda.
                 Tidak lama kemudian diayunkanlah oleh Erul parangnya
            ke salah satu pohon bambu itu. Bambu itu terlihat sangat

            kuat. Warnanya kuning cerah. Bambu itu memiliki ruas yang
            rata dan bersih, tetapi sangat tinggi. Dengan susah payah
            Erul memotong pohon itu karena kebetulan pohon itu berada
            di tengah rumpun bambu. Namun, akhirnya pohon tersebut

            tumbang.
                 Miang yang berada di pohon bambu tersebut dibersihkan
            oleh Erul dengan teliti. Ranting kecil yang tumbuh di bambu
            itu pun dibersihkan Erul sebelum bambu itu dipotongnya

            menjadi empat potong. Setelah itu, barulah Mamat dan Ujang
            bekerja. Sebelum bambu dipotong Erul, Mamat, dan Ujang
            sudah sibuk mencari pohon-pohon kering di sekitar mereka
            untuk dijadikan sarung tangan ketika menggotong pohon

            bambu.
                 Mereka masing-masing mendapatkan dua bagian.
            Bambu pun diangkat menuju perahu. Kebetulan lokasi
            bambu tidak jauh dari perahu. Sebelum menuju perahu,

            Erul membersihkan dahulu sisa-sisa pekerjaannya. Semua
            sampah bekas potongan ranting bambu tadi ditumpukkannya
            menjadi satu dengan rumpun bambu. Itu pun diajarkan oleh
            kakeknya. Itulah cara Erul berterima kasih kepada kakeknya,

            yaitu dengan menjaga kebersihan di mana pun ia berada.





                                          8
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24