Page 27 - Sumsel-Antu Banyu
P. 27

sepupu emaknya. Mereka berdua seumur, hanya saja Mamat
            anak bungsu, sedangkan Erul anak satu-satunya.
                 Sementara itu, Ujang merupakan teman mereka yang
            letak rumahnya paling dekat dengan rumah Erul. Bapak

            Ujang sudah meninggal sekitar lima tahun yang lalu.
                 Dulu ketika musim berburu di hutan, orang kadang-
            kadang berhari-hari tidak pulang. Suatu hari bapak Ujang ikut
            berburu beramai-ramai ke hutan. Namun, sejak itu ia tidak

            kembali lagi. Orang sudah mencari ke mana-mana bahkan
            sampai jauh ke dalam hutan, tetapi ia tidak ditemukan.
            Diperkirakan bapak Ujang terpisah dari rombongan pemburu
            atau tersesat dan meninggal di hutan. Tinggallah emak Ujang

            dan empat orang adiknya yang masih kecil-kecil.
                 Sekarang emak Ujang pun pergi ke negeri seberang
            menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW), meninggalkan kelima
            anaknya. Setiap lebaran ia pulang, dan setiap bulan ia rutin

            mengirimkan uang untuk anak-anaknya. Ujang dan adik-
            adiknya tinggal bersama nenek yang sudah tua, tetapi masih
            kuat untuk mengurusi mereka.
                 Pernah suatu hari Ujang menghilang selama tiga hari.

            Selama itu pula seluruh orang dusun mencarinya. Ada yang
            menelusuri sungai, ada yang mencarinya ke hutan, bahkan
            ada yang mencarinya hingga ke dusun-dusun tetangga,
            tetapi Ujang tak jua ditemukan. Saat itu nenek dan keempat

            adiknya hanya tinggal menangis. Orang-orang siang malam





                                          16
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32