Page 31 - Sumsel-Antu Banyu
P. 31

bersekolah di sekolah yang sama, hanya Ujang kelasnya
            lebih tinggi daripada Erul dan Mamat.
                 Asyik sekali mereka bertiga bercerita sampai-sampai
            Erul  hampir  terjatuh  karena  tersandung  akar  pohon.

            Ia mendengarkan cerita Ujang tentang temannya yang
            menyembunyikan  anak burung di kantong celana sekolah
            dan anak burung itu buang kotoran di celananya. Sebagai
            hadiahnya, teman Ujang itu mendapat hukuman dari Bu

            Yamin. Mereka pun terpingkal-pingkal mendengarnya.
                 Lain lagi cerita Mamat. Ia cerita tentang temannya yang
            mendapat hukuman berdiri di depan kelas karena terlambat
            masuk sekolah. Wali kelasnya tadi pagi melihat ia bermain

            di halaman kantor camat.
                 Lalu, Erul bercerita tentang bibinya yang tadi pagi
            ke rumah untuk meminjam topi pramuka Erul, padahal
            anak bibinya itu perempuan. Karena tidak mengetahui hal

            tersebut, anak Bibi Lena menjadi olok-olokan di sekolah.
                 Menjelang sampai ke sungai, tiba-tiba Ujang berhenti
            dan berjalan menyimpang ke arah hutan kecil di pinggir
            sungai. Tanpa isyarat kedua sahabatnya mengikutinya dari

            belakang.
                 Hutan itu tidak terlalu besar. Hutan itu dipagari oleh
            pohon pisang. Banyak sekali buah-buahan yang tumbuh liar
            di situ. Orang dusun sering mengambil buahnya tanpa permisi

            kepada siapa pun karena memang tidak  ada pemiliknya.





                                          20
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36