Page 35 - Sumsel-Antu Banyu
P. 35
Wak Hitam
Sejak zaman dulu penduduk dusun-dusun di sepanjang
Sungai Lematang hidup dengan damai. Konon kabarnya
mereka satu nenek moyang. Akan tetapi, karena sudah
beranak pinak, mereka menyebar dan membuka dusun-dusun
baru. Karena alasan mendekati sungai, dusun-dusun itu
berbaris rapi di sepanjang sungai Lematang.
Bagi penduduk, sungai merupakan hal yang sangat
penting untuk kehidupan mereka. Penduduk sangat takut
untuk mengotori sungai karena sejak kecil mereka sudah
ditanamkan akan pentingnya sungai.
Untuk menanamkan nilai kebersihan tersebut, biasanya
orang-tua selalu bercerita kepada anak-anak tentang suatu
makhluk yang siap memangsa mereka jika mereka membuang
sampah ke sungai.
Erul sendiri tidak peduli dengan cerita itu. Baik Bapak
maupun Emak tidak pernah bercerita tentang makhluk itu.
Namun, cerita tentang makhluk itu akan muncul kembali
apabila sosok Wak Hitam datang berkunjung ke dusun
mereka.
Selama ini Erul mengenal Wak Hitam dari baju yang
selalu ia kenakan. Wak Hitam selalu menggunakan baju
berwarna hitam dan dilapisi oleh semacam jubah hitam
yang menjuntai hampir menyentuh tanah. Badannya tinggi
24