Page 42 - Sumsel-Antu Banyu
P. 42

Berbeda dengan Erul dan Mamat, Ujang punya
            pengalaman lain. Suatu hari Ujang pergi ke sungai seorang
            diri untuk mandi.
                 Kebetulan siang itu sungai sangat sepi. Ujang pun

            mencuci sepedanya dengan semangat. Ketika ia menoleh ke
            arah rumah Wak Hitam, ia melihat Wak Hitam menaburkan
            bunga  berwarna  warni  ke  arah  sungai  dari  jendela
            rumahnya. Kemudian, mulut Wak Hitam komat-kamit seperti

            membacakan doa.
                 Ujang lalu mengendap-ngendap mendekati aktivitas
            Wak Hitam itu. Lalu, ia melihat Wak Hitam menceburkan
            diri dengan pakaian baju hitam kebesarannya.

                 Lama Wak Hitam tenggelam dan tiba-tiba muncul di
            samping Ujang dan berkata, “Lanjutkan pekerjaanmu ...!”
                  Ujang langsung meminta maaf dan kembali mencuci
            sepedanya dengan cepat dan ketakutan. Sejak itulah ketika

            bertemu dengan Wak Hitam, ia menundukkan kepalanya.



                                         ***


















                                          31
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47