Page 13 - Desman-KampungTarondam
P. 13
Beban pikiran itu selalu membebani Raja
sehingga wajahnya selalu terlihat murung. Datuk
Bandara sering terlihat duduk melamun. Pikirannya
jauh menerawang menembus batas pandangannya.
Nafsu makannya pun berkurang belakangan ini ,tidak
seperti biasanya. Walaupun hartanya berlimpah,
dayang-dayangnya banyak, hulubalangnya banyak,
semua itu tak mampu mengurangi kesedihannya.
Salah satu menterinya prihatin dengan keadaan
rajanya. Ia adalah seorang menteri yang bijaksana.
Pada suatu kesempatan, menteri itu berniat untuk
mengunjungi rajanya. Saat itu, raja sedang melamun
di beranda belakang istana. Menteri yang bijak
itu bertemu ajudan Raja terlebih dahulu sebelum
menghadap sang Raja.
“Tuan Raja Datuk Bandara ada, Hulubalang?”
tanyanya.
3