Page 30 - Desman-KampungTarondam
P. 30

tidak kemalaman di jalan,” ajak Raja kepada para

                hulubalangnya.
                     “Baik, Baginda, kita segera berangkat

                sekarang,” jawab hulubalang sembari mengumpulkan
                semua peralatan yang sudah dikeluarkan selama

                mereka beristirahat di bawah pohon. Setelah
                matahari tenggelam, mereka pun baru tiba di istana.

                     Sejak itu pula Datuk Bandara mulai terlihat
                bahagia. Hari-harinya mulai terasa bermakna.

                Beliau selalu bermain dengan anak kera tersebut.
                Anak kera itu kemudian diberinya nama Kasih.

                Kasih tumbuh besar, sehat, dan lincah. Ia sangat
                menyayangi  Datuk  Bandara.  Hari-hari  mereka

                lewati dengan penuh canda dan kasih sayang. Datuk
                Bandara telah menganggap Kasih bagaikan putrinya

                sendiri.









                                         20                                                                                  21
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35