Page 37 - Desman-KampungTarondam
P. 37

“Nama  hamba  Sampai,  Yang  Mulia,  tetapi
                orang-orang selalu memanggil saya dengan sebutan

                Malin Sampai,” jawabnya pelan.
                     “Apa pekerjaan orang tuamu, Sampai?” tanya

                Raja kembali.
                         Malin Sampai tidak segera menjawab. Ia

                lalu berkata, “Hamba yatim piatu, Yang Mulia.
                Hamba hanya sebatang kara”.

                     “Apa pekerjaanmu sehari-hari?” tanya Raja
                lebih ingin tahu lagi.

                     “Setiap  pagi  hingga  petang  hamba  makan
                upah di ladangnya Pak Taher,” jawabnya  sambil

                menunduk.
                     “Berapa hasil yang kaudapat dari pekerjaanmu

                itu?” Raja kembali bertanya.
                     “Setiap pagi sebelum berangkat ke ladang,

                saya mampir ke rumah Pak Taher. Istrinya memberi
                hamba bekal berupa nasi dan sayur yang dibungkus




                                         27
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42