Page 13 - Sumbar-Karang Melenguh-smp
P. 13
dan anak perempuan. Namun, setiap mendengar olokan
dan ejekan itu, Buyuang selalu melihat ke wajah ibunya.
Alangkah sedihnya Buyuang karena ibunya terlihat
letih kalau hari sudah sore sebab Beliau sudah bekerja
seharian di rumah, di sawah, atau di kebun. Oleh sebab
itu, Buyuang tidak memedulikan kawan-kawannya
itu. Buyuang berpikir bahwa membantu ibu adalah
keharusan baginya. Ia mau mengurangi keletihan ibu
dengan membantu semampunya.
“Alangkah bahagianya memiliki anak seperti
Buyuang Kacinduan. Ia benar-benar anak yang sangat
dirindukan kehadirannya karena kelakuannya yang
sangat terpuji itu,” kata-kata seperti itu yang sering
diucapkan warga ketika melihat kebiasaan Buyuang
sehari-hari.
Bila ada warga yang sedang memanen hasil kebun
dan ladang mereka, seperti singkong, pisang, jambu,
mangga, dan buah-buahan lainnya, Buyuang pasti akan
dihadiahi. Hal itu dilakukan penduduk Nagari Bayang
karena mereka ikut sayang kepada Buyuang, seperti
halnya ibu dan ayah Buyuang. Demikianlah kehidupan
Buyuang Kacinduan sehari-hari yang selalu dilimpahi
05