Page 28 - Sumbar-Karang Melenguh-smp
P. 28

nunjuk wajah Buyuang dengan pandangan tidak ramah.
            Pak Tolong mendatangi mereka berdua dan sempat

            mendengar perkataan Bujang.
                 “Hoi, Bujang! Kau harusnya tahu bahwa segala yang

            aku punyai di rumah ini, kau tidak boleh menyentuhnya.
            Aku pemilik rumah ini, sedangkan kau orang yang

            datang menumpang. Kebaikan hati ayahkulah yang
            membuatmu ikut menikmati kesenangan di sini,” kata

            Bujang dengan sombong.
                 Begitu  mendengar  perkataan  Bujang,  Pak  Tolong

            langsung  menjawab,  “Bujang.  Tidak  pantas  engkau
            berkata  demikian.  Sekarang  Buyuang  adalah  adikmu,

            anakku juga. Kalian harus berbagi. Sama-sama
            menikmati semua yang ada di rumah kita ini. Segeralah

            minta maaf pada adikmu”.
                 Maka, Bujang pun menurut perintah ayahnya,

            meskipun dengan terpaksa. Ia mengulurkan tangannya
            dengan  enggan,  sedangkan  Buyuang  menerimanya

            dengan wajah tertunduk. Buyuang menguatkan
            janjinya  dalam  hati  bahwa  ia  akan  tetap  menerima

            setiap  perlakuan  Bujang  dengan  sabar  karena  Pak
            Tolong baginya adalah orang tua kedua setelah ayah-

            ibunya tiada. Demi Pak Tolong, ia akan berusaha

                                          20
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33