Page 36 - Sumbar-Karang Melenguh-smp
P. 36

“Buyuang. Kami merasakan kesedihanmu. Bagimu,
            ibarat  memanjat,  akar  tempat  bergantungmu  telah

            putus.  Ibarat berteduh, pohon besar pelindung telah
            terban. Meskipun demikian, engkau harus ingat bahwa

            Sang Penyayang akan selalu menaungi umatnya dengan
            kasih sayang sempurna tiada henti. Selaku para orang

            tua, kami pun akan selalu menjagamu dengan seluruh
            kemampuan kami masing-masing,” demikian perkataan

            wali nagari, selaku pimpinan negeri itu menyemangati
            Buyuang agar tidak terperosok ke dalam kesedihan

            terlalu lama.
                 Etek Kiah, Pak Pirin,  Ucu  Maran,  serta beberapa

            nama lainnya pun menguatkan Buyuang Kacinduan
            agar bersemangat kembali. Mereka membersihkan dan

            menghiasi rumah besar dan bagus itu agar kedua anak
            Pak Tolong dapat mengurangi perasaan sedih mereka.

            Terutama  Buyuang  Kacinduan  yang  sangat  gamang
            untuk melanjutkan kehidupan bersama kakak angkatnya

            di rumah tersebut. Ia berusaha mendengar nasihat dan
            penghiburan orang terhadap dirinya. Ia pun tidak ingin

            mengecewakan  Pak  Tolong,  meskipun  ia  sudah  tiada.
            Perlahan-lahan ia mengembalikan senyum bibirnya yang

            selama ini selalu menghiasi wajah teduhnya. Setiap ia

                                          28
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41