Page 45 - Sumbar-Karang Melenguh-smp
P. 45

V. SIAPA YANG MENANAM, DIA YANG MENUAI



                 Alangkah riangnya hati Bujang Katinggian. Siasat
            jahat yang direncanakannya berhasil. Benar saja,

            sampai keesokan hari, si adik tidak kembali ke rumah
            mereka.  Ia  pun  memastikan  bahwa  semua  sapi  akan

            menjadi miliknya sendirian. Ia tidak akan bertemu
            kembali dengan adik angkat yang menurut dia

            kehadirannya sangat merugikan tersebut.
                 “Anak  itu  pasti  sudah  tewas  diterkam  harimau,”

            bisik hati Bujang Katinggian senang.
                 Sementara  itu,  Buyuang  Kacinduan  yang  sedari

            senja berjalan dari kampung menuju bibir pantai sedang
            tertidur pulas di suatu pondok. Ia tiada menyadari

            bahwa  matahari  menjelang  bersinar.  Setelah  dilanda
            ketakutan  yang  teramat  sangat  karena  seorang  diri

            mencari sapi di malam hari, di saat hujan lebat melanda,
            dan di rimbunan semak di tepi pantai, anak yang baik hati

            itu  pun  menemukan  pondok  tempat  berteduh.  Ia  pun

                                          37
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50