Page 47 - Sumbar-Karang Melenguh-smp
P. 47

“Apakah kejadian yang membuat Bujang Katinggian
            yang  tinggi  hati  itu  terlihat  sangat  senang?”  tanya

            seseorang  kepada  temannya  yang  juga  memandangi
            Bujang keheranan.

                 “Entahlah.  Tidak  biasanya  orang  sombong  itu
            tersenyum. Mendapati pohon durian yang tumbang

            barangkali sehingga buahnya dapat dipungut sesuka
            hatinya,” jawab orang yang ditanya dengan jenaka.

                 Bujang Katinggian tidak menghiraukan keheranan
            orang  atas  dirinya.  Ia  memang  tiada  terbiasa

            menghiraukan pandangan orang terhadapnya. Apalagi
            ketika itu pikirannya dipenuhi perasaan senang karena

            menurutnya Buyuang Kacinduan telah pergi menghadap
            panggilan Tuhannya. Ia terus mempercepat langkah

            kakinya sendiri dan menghalau ternak dengan perasaan
            tidak sabar untuk segera mendapati seekor sapinya

            yang ditinggalkan tersebut.
                 Sesampai di padang penggembalaan yang jauh itu,

            ia melihat sapinya masih berada di tempat dan berjalan
            ke arah dirinya. Bujang hatinya senang. Sosok Buyuang

            tiada lagi terbayang. Ia akan segera menggiring semua
            sapi ke tempat penggembalaan yang biasa. Tidak begitu




                                          39
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52