Page 53 - Sumbar-Karang Melenguh-smp
P. 53

Sedu sedan Buyuang Kacinduan semakin menjadi-
            jadi mendengar perkataan itu. Ia teringat kepada

            Pak Tolong yang baik hati. Ia menyesal tidak mampu
            berbuat  untuk  menyelamatkan  kakak  angkatnya.  Ia

            tidak sanggup memikirkan keadaan Bujang Katinggian.
            Buyuang menelungkup dalam pelukan Mandeh  Rakena

            yang  selama  ini  dianggapnya  sebagai  ibunya  sendiri.
            Perempuan separuh baya yang penyayang itu membelai

            Buyuang dengan kasih sayang yang tulus. Warga Nagari
            Bayang yang berada di tempat itu berdiri mengelilingi

            Buyuang. Mereka seakan tak rela Buyuang menanggung
            derita itu sendirian.

                 Buyuang Kacinduan bangkit dan menatap ke arah
            bukit  karang.  Hatinya  trenyuh.  Ia kembali menangis.

            Orang-orang pun turut menangis. Mereka larut dalam
            kesedihan yang dirasakan Buyuang. Buyuang kemudian

            tertunduk sambil menadahkan kedua tangannya. Ia
            berdoa untuk kakak angkatnya, Bujang Katinggian. Ia

            memohon ampunan kepada Tuhan atas semua dosa
            Bujang. Semua orang pun ikut memanjatkan ampunan

            untuk  Bujang.  Mereka  mengaminkan  doa-doa  yang
            telah dimohonkan dengan segenap harap agar Yang

            Maha Pengampun mengabulkannya.

                                          45
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58